Senin, 08 Maret 2010

Klorofil | Liquid Chlorophyll dalam Teknologi Fotodinamika

Jual klorofil untuk obat kanker, ambien, diabetes, gula darah, mendetok racun, hubungi bp harnoto 081383650665/08176667892 siap antar ke berbagai daerah

Kehidupan manusia saat ini diuji dengan berbagai bencana dan penyakit yang terus bermunculan. Keadaan ini membawa arti penting terhadap kesadaran manusia tentang keseimbangan alam dan manusia. Penggunaan produk-produk sintetis kemudian mengalami pergeseran kepada produk-produk yang alami. Penerapan konsep kembali ke alam atau back to nature ini kian marak di masyarakat. Sebuah slogan atau mungkin gaya hidup yang menjanjikan untuk keimbangan alam dan manusia. Belakangan banyak produk-produk yang menyisipkan kata green, ramah lingkungan, atau alamiah dalam kemasannya. Hal ini merupakan kampanye luar biasa yang mampu menerobos masuk ke dalam ranah masyarakat saat ini. Sebagai contoh, bahan makanan yang berwarna hijau (sayuran dan buah-buahan) disinyalir sebagai makanan yang sehat dan baik bagi tubuh hanya dengan pemahaman bahwa ini mengandung vitamin, mineral, dan kaya serat.
Selain makanan, produk minuman pun ikut-ikutan menyisipkan kata green sebagai konsekuensi akan kehausan konsumen pada produk yang alamiah. Umumnya, sesuatu yang berwarna hijau identik dengan produk-produk yang alami. Namun, rupanya ini bukan jaminan terhadap kesehatan. Banyak sayuran dan buah yang diduga mempunyai resiko menyerap pestisida, pupuk, dan zat-zat kimia berbahaya lain sebagai akibat penggunaan pestisida, pupuk, atau zat-zat kimia berbahaya yang berlebihan dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, perlu kejelian dan kewaspadaan dalam memilih dan mengonsumsi produk-produk yang alami.

Sebagai akibat dari kekecewaan tersebut, kampanye green dan alamiah pun mengalami pergeseran ke arah yang lebih ekstrim yaitu gaya hidup sayuran dan buah organik, suatu metode pertanian khusus tanpa menggunakan zat-zat yang berbahaya bagi tubuh. Melihat kembali fenomena back to nature yang marak di masyarakat saat ini maka muncul pertanyaan menarik, ada apa dengan sayuran dan buah-buahan yang berwarna hijau?

Apabila kita mengamati klorofil dalam tingkatan struktur kimiawi, maka akan kita jumpai keunikan dari klorofil. Struktur klorofil memiliki kemiripan dengan struktur pada hemoglobin (Hb) yang merupakan komponen penyusun sel darah merah kita. Perbedaannya terdapat pada atom pusat molekul, di mana atom pusat pada klorofil sebagai magnesium (Mg) sedangkan atom pusat hemoglobin adalah besi (Fe). Apabila kita sering mengatakan bahwa penyusun sel darah merah (eritrosit) adalah hemoglobin, maka klorofil dapat dikatakan sebagai darah hijau manusia. Karena kemiripan struktur inilah maka secara alamiah molekul klorofil dapat diterima oleh tubuh dan menjadi nutrisi vital bagi tubuh manusia.
Sel-sel darah merah dengan komponen molekul hemoglobin di dalamnya membawa molekul-molekul oksigen ke dalam sel-sel tubuh dalam proses metabolisme. Fungsi klorofil sebagai pembentuk sel darah merah yang cepat di dalam tubuh manusia. Apabila kita mengkonsumsi klorofil, kuantitas sel darah merah dalam tubuh kita dapat meningkat dengan cepat sehingga pasokan oksigen untuk sel-sel tubuh kita dapat berlangsung optimal secara terus menerus.
Bagian terpenting dari molekul klorofil adalah penggunaannya aman bagi tubuh. Penggunaan klorofil dalam tubuh manusia dapat membantu meningkatkan kuantitas dan kualitas sel-sel darah merah. Caranya dengan meningkatkan produksi hemoglobin dalam darah, mengatasi darah rendah (anemia), membersihkan jaringan tubuh, membersihkan hati dan meningkatkan fungsi hati, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap invasi senyawa asing (misalnya bakteri, virus, parasit), memperkuat sel, serta melindungi DNA dari kerusakan.

Klorofil juga berfungsi sebagai disinfektan dan antibiotik bagi tubuh manusia, yang membantu membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa metabolisme (organ ekskresi), sekaligus mengeluarkan parasit, virus, dan bakteri berbahaya keluar tubuh. Ekor molekul klorofil yang bersifat hidrofobik dapat menerobos ke dalam sel atau jaringan dan mengikat senyawa hidrokarbon dari dinding sel serta mengeluarkan senyawa beracun tersebut keluar tubuh. Hidrokarbon yang dimaksud adalah pestisida, obat-obatan yang tertimbun di dalam tubuh, zat-zat aditif makanan, bahkan bakteri, parasit, dan virus. Klorofil membantu menguatkan sel-sel, merangsang pelepasan zat racun (toxin) dari hati dan aliran darah dan secara kimiawi menetralisasi polutan-polutan yang ada di dalam tubuh.
Untuk penderita sesuatu penyakit yang sangat membutuhkan klorofil dapat mengkonsumsi klorofil yang telah di ekstrak dengan teknologi tinggi. Pengekstrakan klorofil dapat dilakukan sebelum terjadi penurunan kualitas dan fungsi utamanya. Caranya adalah dengan cara menambahkan atom magnesium di dalam molekul bersama atom tembaga dan atom-atom natrium, sehingga molekul klorofil dapat larut dalam air dan menjadi stabil. Atom-atom baru yang ditambahkan menghasilkan struktur kimia baru yang disebut klorofilin. Saat ini klorofilin banyak diperdagangkan dengan berbagai merk dan dikemas dalam bentuk kapsul, tablet, maupun cairan. Selain berpotensi sebagai pencegah dan pengobatan penyakit demam berdarah, rupanya klorofil juga berpotensi sebagai molekul yang dapat diaktivasi oleh rangsangan cahaya (photosensitizer) yang dapat digunakan dalam terapi pengobatan kanker dan tumor. Sistem pengobatan seperti ini bukanlah penemuan baru, karena telah banyak diterapkan dalam terapi medis fotodinamika (photodinamic therapy) di Jepang, Jerman, dan Amerika Serikat untuk mengatasi kanker otak, paru-paru, dan mulut. Terapi fotodinamika menjadi alternatif terapi medis yang lebih aman dibandingkan dengan terapi gelombang radio dan kemoterapi yang sering disertai dengan efek samping kerontokan rambut dan kerusakan kulit. Berbeda dengan kemoterapi yang butuh jeda waktu tahapan terapi, terapi fotodinamika dapat lebih sering dilakukan dalam kurun waktu tertentu.

Pemanfaatan klorofil dalam teknologi fotodinamika (TFD) ini berdasarkan pada asumsi bahwa klorofil sebagai photosensitizer akan dapat membunuh sel-sel yang berpotensi kanker ketika senyawa tersebut diekspos dengan cahaya yang mempunyai panjang gelombang sekitar 630-800 nm dan dengan intensitas tertentu. Ketika teknologi ini diaplikasikan, diawali dengan injeksi klorofil ke tubuh, yang kemudian akan diserap secara bertahap oleh seluruh sel. Klorofil yang berperan sebagai photosensitizer akan terakumulasi dalam sel-sel yang berpotensi kanker dan terakumulasi lebih lama dalam sel-sel kanker tesebut dibandingkan dengan keberadaannya dalam sel-sel yang normal. Apabila kita ingin mendeteksi keberadaan klorofil tersebut dalam sel-sel berpotensi kanker, maka pasien yang telah diberi klorofil tersebut dipindai. Ketika dipindai bagian yang terdapat klorofil akan berpendar terang.

Klorofil sebagai photosensitizer berkerja sebagai pemicu oksigen yang berada dalam keadaan dasar menjadi singlet oksigen yang sangat reaktif yang akan membunuh sel-sel berpotensi kanker. Mekanisme munculnya singlet oksigen tersebut adalah ketika photosensitizer mengabsorbsi cahaya dengan panjang gelombang dan intensitas tertentu, maka photosensitizer akan segera tereksitasi menjadi keadaan singlet. Keadaan seperti ini tidak akan berlangsung lama karena photosensitizer akan segera berubah menjadi keadaan triplet. Photosensitizer yang berada dalam keadaan triplet ini akan bereaksi dengan oksigen yang ada dalam jaringan tubuh manusia, tak terkecuali juga pada sel-sel berpotensi kanker. Oksigen yang sebelumnya berada pada keadaan dasar akan tereksitasi menjadi singlet oksigen yang bersifat sangat reaktif yang kemudian akan segera membunuh sel-sel yang berpotensi kanker. Apabila photosensitizer tersebut telah menyelesaikan tugasnya, maka ia akan kembali ke keadaan normalnya.
Klorofil akan terus diteliti oleh para ilmuwan khususnya untuk pengembangan di bidang kesehatan masa depan. Dengan keajaiban yang ada pada klorofil, bukan tidak mungkin senyawa ini akan dikembangkan ke dalam bidang-bidang kehidupan manusia yang lain. Adalah suatu fakta bahwa klorofil adalah senyawa bahan alam yang tersedia di alam sejak berjuta-juta tahun yang lalu, melimpah, dan tidak bersifat racun dengan struktur senyawa kimia yang sangat mirip dengan hemoglobin pada manusia. Klorofil dapat lebih diterima oleh tubuh dibandingkan dengan obat-obat kimia lain yang diproduksi secara sintetis.

Banyak arti penting yang kita peroleh dari pemanfaatan klorofil dalam teknologi medis. Diantaranya adalah pentingnya kita kembali ke alam, yaitu dengan mengkonsumsi makanan alami. Adalah suatu kenyataan bahwa alam telah menyediakan berbagai obat mujarab untuk keberlangsungan hidup manusia. Pasalnya, obat-obat sintetis diperoleh dengan cara mengisolasi senyawa bioaktif atau senyawa toksik dari tumbuh-tumbuhan yang bersifat efektif untuk mengobati dan mencegah penyakit dari tanpa sekaligus mengmbil senyawa antitoksiknya. Sedangkan obat alami yang baisa kita dapatkan dari alam menyediakan senyawa toksik sekaligus dengan senyawa antitoksiknya.

Sumber : http://komunikasi.um.ac.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar